Breaking

Monday, May 15, 2017

Cahaya-Cahaya Kejujuran

Cahaya Kejujuran
Cahaya kejujuan

Cahaya kejujuran akan muncul dari dalam diri yang paling suci, tidak mungkin di dramatisir atau dibuat-buat. Dia adalah daya tarik yang dihasilkan dari kejernihan hati nurani yang bersih, jujur, hidup dan mencintai semua makhluk Allah.

Kejujuran memilki cahaya yang akan tampak dengan lima hal :

Pertama: Jujur kepada Allah SWT.

Ini adalah asas, dan merupakan sumber cahaya jujur. Jujur terhadap Robb-nya berbentuk taubat, bergantung kepadanya. Maka saat itu bumi akan bergerak untuk anda1. Sungguh dia merupakan lantunan suci yang menghubungkan bumi dengan langit, yang menyinari dan meliputinya..” jika kamu percaya kepada allah, maka nAllah akan percaya kepada mu”.

Kedua: Jujur dalam Kemauan

Kejujuran harus bersumber dari dalam diri. Sebagian besar masalah atau kesulitan yg kita hadapi membutuhkan kemauan dan tekad untuk menaklukannya. Kekuatan sesungguhnya berada  pada kejujuran sikap manusia terhadap seluruh kesulitan tersebut. Sungguh kejujuran kemauan itu akan tampak dalam kondisi paling sulit dan keseampatan yang sempit.
Allah berfirman : Dan jika mereka mau berangkat, tentulah mereka menyiapkan persiapan untuk keberangkatan itu, tetapi Allah tidak menyukai keberangkatan meraka, maka Allah melemahkan keinginan meraka, dan dikatakan kepada merka :”tinggalah kamu  bersama orang –orang yang tinggal itu.” (QS: at- Taubah:46)
Pada saat kejujuran memancar dari dalam diri seseorang, maka semangat dan kemauan akan menyala-nyala dan tidak akan ada keraguan dan kebimbangan, sempit akan menjadi lapang dan semua akan bergerak menjadi usaha dan kerja keras. Sebab kemauan adalah rasa yang keluar dari dalam diri.

Ketiga: Kejujuran Mencintai Manusia

Mencintai itu penuh ketulusan. Kejujuran dalam mencintai manusia harus tanpa syarat dan tanpa berharap apapun. Mencintai mereka seperti apa adanya dan sebagaimana keinginan  meraka , bukan seperti apa yang anda inginkan!! Tanpa memaksa mereka melakukan hal yang tidak mereka inginkan.
Kejujuran dalam mengungkapkan kepada meraka, bahwa ada orang yang dengan tulus turut merasakan beban yang meraka rasakan. Kejujuran yang terpancar dalam senyuman tulus anda terhadap meraka akan menimbilkan rasa optimisme bagi mereka. Dan itu tidak akan pernah ada, kecuali jika anda mencinai dan menyayangi mereka dengan tulus.

Keempat: Kejujuran dalam Mengarahkan

Ini sesuatu yang tidak mungkin dapat di palsukan. Mungkin anda bisa megelabui orang lain dengan kata-kata manis dalam waktu yang sangat terbatas. Namun, pengarahan itulah yang akan mengungkapkan kebohongan. Pengarahan dan respon adalah tanda yang paling jelas akan adanya penerimaan. Semboyan orang-orang jujur adalah seperti yang dikatakan oleh As’ad bin Zurarah untuk Mus’ab bin Umair saat didatangi oleh Usaid bin Hadhir. Dia (As’ad) mengatakan : “wahai Mus’ab, ini adalah petinggi kaumnya dan telah datang, maka saya mempercayainya dengan nama Allah.”3  

Kelima: Jujur Mengusung Nilai dan Prinsip

Sesungguhnya nilai dan prinsip, apabila belum tertanam dalam diri dan hidup serta perkataan anda, maka dia adalah nila yang akan sirna. Walaupun anda meras lebih tinggi dan lebih baik dari orang lain, dan anda mungkin bisa menertawakan orang lain padahal anda sendiri belum memiliki pegangan nilai dan prinsip. Sikap ini akan memperburuk hubungan anda dengan orang lain.
Tanamkan dalam diri bahwa “anda berhubungan dengan manusia” bukan dengan perkakas mati. Prinsip ini jika tidak di aplikasikan, akan menghancurkan sekian banyak hubungan dengan manusia.
Ikutilah apa yang dikatakan oleh Umar bin Khattab ...”Carilah kawan yang jujur, maka hiduplah dalam naungan meraka, sebab mereka adalah hiasan dalam kebahagiaan dan bekal dalam kesulitan.”4
“Seandainya meraka jujur, lalu apabila di bumi ini tidak ada sungai, maka kami akan mengalirkan air dari mata air di langit.” (Muhammad Iqbal)

Note:
1 Sahahih bukhari, no.3470, Shahih Muslim, no.2766
2 Sunan an-Nasa’i, no. 1953
3 Sirah Ibnu Hisyam, 1/436
4 Rasa’il Syababi ad-Da’wah, hlm. 50



Oleh : Khairul amin
Sumber Referensi: Sukses tanpa batas : panduan perjalanan menuju kesuksesan dunia & akherat / Thariq Muhammad As-suwaidan, Faishal umar Basyarahil.

No comments:

Post a Comment