Breaking

Thursday, June 1, 2017

Maksiat yang Terus Berlanjut di Bulan Ramadhan

maksiat di bulan ramadhan


Di bulan Ramadhan kita punya kewajiban untuk berpuasa. Ditambah lagi bulan tersebut, kita diperintahkan untuk memperbanyak amal shalih, seperti membaca Al-Qur’an, shalat malam, shalat sunnah hingga sedekah.
Memang terbukti bahwa, kita akan semangat untuk melakukan kebaikan, sedangkan maksiat akan semakin berkurang ketika masuk bulan Ramadhan. Seperti itu kenyataannya.
Akan tetapi ada beberapa maksiat yang terus berlangsung di bulan Ramadhan, seperti:
·         Mudah meninggalkan shalat, seperti shalat Shubuh karena sehabis sahur langsung tidur.
·         Nah untuk laki-laki nih, para Laki-laki masih malas shalat berjamaah di masjid.
·         Perempuan enggan berjilbab bahkan terus-terusan memakai pakaian seksi dan ketat saat puasa. Padahal mengumbar aurat itu dosa besar, menjadikan puasa sia-sia. Bagi kita diharapkan mengingatkan wanita terdekat kita (istri dan puteri kita) untuk berjilbab dan menutupi aurat, moga Allah memberi hidayah.
·         Muda-mudi jalan berdua dengan kekasihnya (pacarnya) hingga ngabuburit menunggu buka dengan pacar. Sedangkan pacaran itu jalan menuju zina.
·         Membicaran orang lain (ghibah) walau itu nyata ada pada orang lain, hingga suka memfitnah (menuduh jelek orang lain tanpa bukti).
·         Mementingkan buka puasa bersama dengan teman atau rekan kerja dibandingkan shalat Maghrib, bahkan shalat sampai ditinggalkan. Ingat, meninggalkan satu shalat saja, itu akan menghapus amal (Itu buka bareng apa maksiat bareng????) 
Dari Burairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Barangsiapa meninggalkan shalat Ashar, maka terhapuslah amalannya” (HR. Bukhari, no. 594).
Di antara maksud hadits sebagaimana kata Ibnul Qayyim dalam kitabnya Ash-Shalah adalah akan menghapus amalan pada hari tersebut.
Dan ingat, yang namanya maksiat akan menghancurkan pahala orang yang berpuasa walau secara hukum puasa tetap sah selama yang dilakukan bukan pembatal puasa.

Wallahu a’lam..

No comments:

Post a Comment